Pentingnya
Pemeriksaan Kehamilan (ANC) Pada Ibu Hamil.
Untuk
apa pemeriksaan kehamilan dilakukan?
Berikut
ini merupakan manfaat melakukan pemeriksaan kehamilan.
Membantu
mencegah ibu mengalami komplikasi kehamilan. Pemeriksaan kehamilan dapat mengetahui
risiko ibu hamil bisa mengalami
komplikasi tersebut. Diagnosis dari komplikasi tersebut juga bisa ditekankan
lebih dini melalui pemeriksaan kehamilan, sehingga pengobatan lebih dini bisa
dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Memantau
kesehatan janin dalam kandungan. Pemeriksaan kehamilan juga turut memantau
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Dokter dapat memantau
kesehatan janin secara langsung dengan mendengarkan detak jantung janin,
memeriksa ukuran dan posisi rahim dan janin, serta melakukan berbagai tes
kelainan. Kondisi janin yang dapat terdeteksi sebelum bayi lahir mungkin dapat
diobati atau dikurangi risikonya.
Memberikan
ibu pengetahuan yang lebih luas mengenai apa yang harus dan tidak harus
dilakukan saat kehamilan. Memantau berat badan Anda selama kehamilan sehingga
kehamilan Anda tetap berada dalam kondisi yang sehat.
Membantu
ibu mempersiapkan kelahiran. Tidak hanya selama kehamila pemeriksaan kehamilan juga membantu memberikan
informasi tentang pilihan cara melahirkan sesuai kondisi ibu. Selain itu, juga
memberikan pengetahuan apa yang harus dilakukan ibu setelah bayi lahir,
mengenai menyusui (IMD dan ASI eksklusif) dan bagaimana cara merawat bayi baru
lahir.
Berapa
kali saya harus mendapatkan pemeriksaan kehamilan?
Anda
dapat mulai memeriksakan kehamilan
segera setelah mengetahui bahwa diri Anda hamil. Tes untuk mendeteksi
kelainan pada janin seperti tes untuk
talasemia juga harus dilakukan sebelum usia kehamilan Anda 10 minggu.
Kebanyakan
wanita mulai memeriksakan kehamilan mereka pada trimester pertama kehamilan. Setelah
kunjungan pertama dokter atau bidan akan
mengatur pertemuan lagi dengan Anda beberapa minggu selanjutnya. Melakukan
kunjungan tiap satu bulan sekali selama 6 bulan pertama kehamilan. Frekuensi
kunjungan Anda bisa lebih sering (setiap dua atau tiga minggu sekali) karena
waktu Anda melahirkan semakin dekat.
Pemeriksaan
kehamilan juga bisa dilakukan lebih sering saat:
Kehamilan
Anda mengalami masalah, baik yang terjadi pada Anda maupun janin Anda
Usia
Anda lebih dari 35 tahun saat hamil. Kehamilan pada usia lebih dari 35 tahun
memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami berbagai komplikasi.
Setidaknya,
Anda harus mendapatkan pemeriksaan kehamilan sebanyak 10 kali jika ini merupakan
kehamilan pertama Anda. Jika Anda sudah mempunyai anak setidaknya Anda harus
melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 7 kali, kecuali Anda memiliki kondisi
medis tertentu.
Apa
yang akan dilakukan selama pemeriksaan kehamilan?
Beberapa
hal yang dilakukan pada pemeriksaan kehamilan pertama kalinya:
Riwayat
kesehatan Anda, seperti riwayat penyakit, operasi, atau kehamilan sebelumnya
Menanyakan
tentang riwayat kesehatan keluarga Anda, apakah keluarga Anda pernah menderita
penyakit tertentu?
Pemeriksaan
fisik lengkap, seperti pemeriksaan panggul dan pap smear
Pengambilan
darah dan urin untuk diuji
Memeriksa
tekanan darah Anda, berat badan, dan tinggi badan
Menghitung
tanggal kelahiran bayi Anda
Pentingnya
nutrisi saat kehamilan (seperti asam folat, kalsium, dan zat besi), bagaimana
Anda harus mengatur pola makan Anda, dan menerapkan pola hidup sehat.
Beberapa
tindakan yang dokter lakukan saat pemeriksaan kedua:
Pemeriksaan
tekanan darah
Mengukur
berat badan Anda
Melakukan
pemeriksaan USG untuk memeriksa bagaimana pertumbuhan dan perkembangan bayi
Anda dalam kandungan
Memeriksa
detak jantung bayi Anda
0 comments:
Post a Comment